Entri Populer

Kamis, 20 Mei 2021

Rokok (sekedar berpendapat)


 Maaf sekedar berpendapat, 19 tahun yang lalu saya masih merokok, masih terbayang bagaimana nikmatnya merokok, apalagi merokok sambil ditemani secangkir kopi, nikmatnya bukan kepalang. Tapi itu semua masa lalu, dan sudah saya lupakan, hari ini saya mendapatkan kenikmatan yang jauh lebih asik, yaitu nikmat sehat, hidup berjalan dengan nyaman tanpa gangguan penyakit, daya tahan tubuh saya lebih baik, sehingga tidak ada penyakit yang mau menempel di tubuh saya.

Ada korelasi positif antara tidak merokok dengan kesehatan, meski hanya baru opini tapi kalau pun ada yang meneliti dengan pendekatan ilmiah, hipotesis atau mungkin kesimpulan sama dengan opini saya. Sebagai pembanding, ketika saya merokok, penyakit datang silih berganti, bahkan saya berhenti merokok pun dipaksa karena penyakit.

Rokok menurut hukum fiqih, pada awalnya dianggap makruh, tapi kemudian ada yang menganggapnya haram. Kenapa makruh karena dampak negatifnya tidak langsung dirasakan, tidak ada satu orang pun yang merokok, kemudian setelah merokok langsung meninggal, berbeda misalnya dengan minuman keras: setelah minum dampaknya langsung terasa, bahkan ada yang sampai meninggal. Kemudian kenapa ada yang menganggap haram, meski dampaknya tidak langsung terasa, tapi secara masip danpak negatifnya akan terus merusak tubuh, tanpa bisa dihindari.

Rokok menjadi budaya ? Atau hanya hanya sekedar kebiasaan buruk. Meski semua orang sepakat bahwa merokok adalah kebiasan buruk, tapi banyak orang yang tidak bisa lepas dari rokok, dengan berbagai alasan, mereka masih merokok. Di bungkus rokok sudah dilengkapi dengan peringatan pemerintah bahkan ditambah dengan gambar dampak merokok, tapi sepertinya tidak berpengaruh besar kepada perokok untuk bisa bethenti merokok atau mungkin sedikit mengurangi kebiasaan merokok.

Sebelum menghentikan atau mengurangi jumlah orang merokok; semua orang harus sepakat dulu, bahwa rokok berbahaya dan dapat mengganggu kesehatan. Baru setelah itu kita bisa mengambil langkah-langkah kongkrit untuk mengurangi perokok. Pemerintah memegang peranan penting dalam hal ini, harus ada regulasi yang jelas tentang rokok.

Ironis memang; karena tidak ada regulasi yang jelas; ditempat-tempat yang dekat dengan pusat kesehatan terpampang iklan rokok, bahkan toko atau warung yang dekat dengan Rumah Sakit menjual rokok, hal ini menunjukan tidak ada imbas dari pusat kesehatan tersebut terhadap lingkungan sekitarnya.

Sekolah berusaha terus menerus untuk melarang siswanya merokok, tapi usaha itu akan sia-sia, jika lingkungan sekitarnya tidak mendukung; orang tua / keluarganya merokok, tetangganya merokok, rokok dijual kepada siapa saja tanpa memandang usia termasuk bebas dijual pada anak-anak sekolah. Regulasinya belum jelas, tidak ada larangan untuk menjual rokok pada anak-anak; bahkan himbauan pun belum ada; yang ada hanya sikap perduli dari pemilik toko pada kesehatan.

Kepada para perokok, maaf, hanya sekedar pendapat: semoga kita semua diberikan kesehatan. Semoga, Amien

Rabu, 19 Mei 2021

Refleksi Ramadhan 1442 H

 
Ramadhan tahun ini masih sama seperti Ramadhan tahun lalu, Ramadhan dengan suasana Pandemi Covid-19. Banyak yang berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya; aktifitas ibadah menjadi sangat terbatas, tarawih sangat dibatasi, bahkan ada anjuran untuk tarawih dirumah saja, ibadah lainnya pun ada yang dibatasi, pokoknya ibadah yang sifatnya berjamaah itu sangat dibatasi. Mungkin yang tidak dibatasi itu tadarus al qur'an, karena tadarus bisa sendiri.

Tadarus dalam padangan masyarakat umum adalah membaca al qur'an, hal ini merupakan pandangan yang kurang tepat, karena makna tadarus lebih dari itu. Ada 3 tingkatan dalam tadarus al qur'an yaitu :

1. Qiro"ah artinya membaca al qur'an dengan baik dan benar: tazwidz nya benar, mahorizul hurufnya juga benar, juga membacanya tartil.

2. Tilawah artinya membaca al qur'an dengan baik dan benar juga mengerti artinya.

3. Tadarus artinya membaca al qur'an dengan baik dan benar, mengerti artinya, juga memahami makna nya; bahkan harus mampu melaksanakannya.

Saum yang dilaksanakan pada Ramadhan kali ini tidak terganggu oleh Pandemi Covid-19, umumnya berjalan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya. Mungkin ada sebagian yang terganggu karena terpapar covid; meskipun ada yang membolehkan untuk tidak berpuasa, tapi bagi orang yang terpapar tapi masih kuat berpuasa, umumnya mereka masih melaksanakan puasa dengan baik.

Rabu, 25 November 2020

REFLEKSI HARI GURU NASIONAL (25 NOPEMBER 2020)

 

Menjadi guru yang baik memang tidak mudah, ada 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu; kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian.

1. Kompetensi pedagogik adalah kompetensi atau kemampuan guru dalam mendidik.

2. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran.

3. Komptensi sisial adalah kompetensi atau kemampuan guru dalam berhubungan dengan orang lain termasuk dalam memanusiakan manusia.

4. Kompetensi kepribadian adalah kompetensi atau kempamuan guru memiliki pridadi yang baik, berwibawa dan santun.

Pandemi Covid-19 menuntut 4 kompetensi ini untuk lebih dimaksimalkan, banyak guru yang tidak siap menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) disebabkan karena kompetensi yang terbatas, terutama kompetensi propesional.

Pada Hari Guru Nasional ada baiknya semua guru merefleksi dirinya, sampai sajauh mana peran guru dalam pembelajaran sehingga menghasilkan generasi yang unggul. Ada tiga hal yang perlu menjadi motivasi bagi setiap guru;

1. Kerja Keras

2. Kerja Cerdas 

3, Kerja Ikhlas

Dengan moto diatas, insya Alloh semua guru akan melakukan hal terbaik demi terciptanya generasi muda yang unggul.

Selamat Hari Guru Nasional, semoga kita semua berada dalam lindungan Alloh SWT. sehingga dapat mendidik anak didik kita dengan baik, dan kemudian akan menghasilkan generasi yang unggul.

Terima Kasih


Senin, 16 November 2020

PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) : ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN

Pandemi covid-19 datang tiba-tiba, membuat kita semua kaget. merubah seluruh tatanan kehidupan termasuk tatanan pendidikan. Pembelajaran Tatap muka yang biasa dilakukan oleh hampir semua sekolah berubah menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang memisahkan antara guru dengan siswa nya.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) meruapakan kebiasaan baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, sedikit sekali guru dan siswa yang siap untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. banyak faktor yang melatarbelakanginya. disamping ketersediaaan sarana yang belum memadai juga kesiapan pengetahuan yang belum mempuni.

Sarana yang harus dipersiapkan guru dan siswa adalah gawai atau telepon pintar. di sekolah pinggiran ternyata tidak semua siswa  memiliki gawai, hanya 35% siswa yang memiliki gawai sendiri, sisa ada yang menggunakan gawai orang tua, ada juga siswa dan orang tua yang tidak memiliki gawai sama sekali. Disamping masalah tersebut, ketersedian quota internet menjadi permasalahan sendiri yang harus dihadapi oleh guru dan orang tua siswa.

Sealanjutnya, kemampuan guru menggunakan internet menjadi tantangan tersendiri, bahkan ada sebagian guru yang belum mampu menggunakan internet, sebagian guru menggunakan internet hanya terbatas pada penggunaaan aplikasi media sosial, itu pun terbatas hanya pada aplikasi WhatsApp dan Facebok atau media sosial lainnya.

Pada awalnya pembelajaran jarak jauh dipahami oleh sebagian besar guru sebagai pemberian tugas pada media sosial terutama WhatsApp. Tiap hari siswa diberikan tugas berupa serangkaian pertanyaan yang harus dikerjakan siswa, ada satu atau dua mata pelajaran yang memberikan tugas. Tiap hari siswa dijejali dengan berbagai tugas yang harus dikerjakan, setelah selesai tugas dikerjakan, tugas harus didikirimkan pada gurunya masing-masing melalaui aplikasi WhatsApp. pembelajaran seperti ini sangan membebani siswa, bahkan mungkin akan membuat siswa stress. dan hasil pembelajaran seperti ini sangat tidak bermakna, karena siswa tidak mengalami proses pembelajaran bermakna.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menuntut inovasi dari guru. tanapa inovasi PJJ menjadi pelajaran yang menjemukan dan membebani siswa dan orang tua siswa.

Pengunaan bebagai media pembelajaran, berbagai metoda pembelajaran, dan penggunaan berbagai sumber belajar harus dilakukan oleh guru, beberapa hal yang harus dilakukan;

1. Pemanfaatan media sosial lebih optimal yaitu dengan dibuatkannya group WA untuk tiap kelas, juga penggunaan media sosial lain yaitu facebook,  instagram dan telegram.

2. Proses pembelajaran menitik beratkan pada prosesnya buka pada instrumen penilainya. siswa harus mengalami proses belajar bermakna.

3. Proses pembelajaran terpadu antara pembelajaran daring dan pembelajaran luring, bakan digunakan pula pembelajaran guru kunjung, meski dilakukan sangat terbatas

4. Proses pembelajaran diusahakan interaktif antara siswa dan guru, juga antara siswa dengan siswa.

5. Guru harus selalu memberikan timbal balik pada setiap pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa

6. Penggunakan semua sumber belajar, bukan hanya mesin pencari di internet, tetapi sumber belajar di sekitar siswa.


Senin, 17 Februari 2020

Jeruk

Jeruk dikenal dengan nama ilmiah Citrus komune adalah tanaman yang dapat hidup dengan subur hampir di seluruh wilayah tanah air. Tanaman ini memiliki beberapa jenis varietas. Jeruk umumnya dimanfaatkan buahnya karena banyak mengandung vitamin C; tetapi ada bebera jenis jeruk yang dapat dimanfaatkan daunnya baik sebagai bumbu masak atau bahkan sebagai makanan.